Malam ini saya sudah ada di kamar kos. Barusan abis makan salak dan tahu susu crispy, juga ada air minum yang dimasukan kedalam botol tupperware berwarna pink tua, mari kita sepakat menyebutnya air zamzam. Kemudian mulai mengetik menggunakan sepuluh jari
Cara saya untuk sampai ke Lampung pada tanggal 29 Juni 2019 yaitu menggunakan kapal Ferry yang bisa kita temui di Pelabuhan Merak. Lalu, bagaimana cara saya menuju Pelabuhan Merak, Tanda tanya. Baiklah simak uraian berikut ini.
Pertama kalian harus pergi ke stasiun dekat rumah kalian menuju stasiun Rangkasbitung dengan menggunakan CommuterLine atau KRL, dari Rangkasbitung kalian bisa Naik KA Lokal Ke pelabuhan Merak. Karena saya memulai dari stasiun Pondok cina maka Rumusnya menjadi:
_ Mulai dari Stasiun Pondok Cina menggunakan KRL Tujuan Jatinegara/Tanah Abang/ Angke Kemudian Transit di stasiun Tanah Abang, Dari stasiun Tanah Abang berganti kereta arah Rangkasbitung. Namun biasanya tidak ada yang arah langsung tujuan Rangkasbitung, kalian akan berhenti dibeberapa stasiun sebelum Rangkasbitung. Tapi tenang, ikuti alur saja kalo ada cara yang ribet kenapa harus pake cara yang simple, ya kan.
_ Kemudian dari stasiun Rangkasbitung kalian harus membeli tiket KA lokal menuju stasiun Merak.
ini adalah gambar jadwal kereta dari Rangkasbitung ke pelabuhan Merak.
tadinya saya mau naik kereta pukul 09.05 namun terlambat karena lama di KRL akhirnya saya naik kereta jam 12.45 padahal saya cuma telat setengah jam. "setengah jam itu bukan cuma ya, tolong", untuk menghindari hal seperti itu kalian harus punya spare time.
_ Dari Rangkasbitung ke Pelabuhan Merak memakan waktu kurang lebih 2 jam, kereta nya ekonomi sama seperti kereta ke jawa.
jangan ngeluh lama ya, kalo mau cepat naik burok saja. bisa di akses di aplikasi akherat.
_ Setibanya di Merak kalian akan melihat Pelabuhan Merak ( Baca: Stasiun Merak dan Pelabuhan Merak itu sampingan ya)
kalian tinggal pesan tiket di loket, semua tujuannya sama yaitu ke lampung.
dari Pelabuhan Merak kalian akan menyebrang ke Pelabuhan Bakaheuni yaitu daerah Lampung selatan yang memakan waktu sekitar 2,5 sampai 3 jam perjalanan.
Tapi perjalanan tidak akan terasa karena kita akan menikmati keindahan laut yang biru. Lupakan tentang saya yang kemudian berbicara sambil melihat kebawah laut, kalian tidak akan mengerti karena kita menggunakan bahasa ikan.
Sampai di pelabuhan Bakaheuni Lampung Selatan pada jam 17.45 dan sudah gelap. Saya sempat mengobrol dengan ibu cantik namanya ibu Afifah waktu di atas kapal Ferry katanya beliau mau kerumah anaknya dan saya di ajak tetapi ku tolak. karena planning diawal yang mau berburu sunset di pantai dekat bakaheuni harus saya coret.
Yang menjadi pertanyaan adalah " Saya Kemana setelah dari pelabuhan Bakaheuni? Dengan Siapa? dan Ngapain? Ha ha ha ha.........
Setiap pertanyaan pasti ada jawabannya, saya setuju kalo kamu tidak, maaf saya tidak perduli.
saya masih di Pelabuhan Bakaheuni, dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang berbeda-beda. Kalian bisa menyebutnya saya sendirian karena memang seperti itu. Lalu apa yang saya lakukan selain duduk-duduk manis dengan perasaan "gila, aing di Lampung"
Alhamdulillah gak ada yang denger
Jika kita sendiri di suatu tempat maka akan tercipta rumus : How To Have Fun Day When You Have No Friend ?
Demi Einstein yang menjulurkan lidahnya pada hari dia diabadikan, ditempat saya duduk ini banyak yang sedang saya pikirkan. Bagaimana Caranya ?
Adalah mudah kita harus membuka diri, tersenyum manis dan bernafas.
Wahai manusia bermata dan bermulut mari kita ngobrol.
Cerita 1: Ada Ibu-Ibu gaes pake baju merah kulit sawo matang mau ke sebrang atau ke daerah Jakarta dan ngasih tips: " kalo kamu mau ke daerah sini (Lampung) dari jakartanya malam aja neng, biar nanti sampe sini Pagi" " kalo ada yang nawarin mau ke daerah mana, jangan kelihatan bingung. Kalo mereka masih tanya jawab aja kalo kamu ada yang jemput"
#just info: di pelabuhan Bakaheuni kalian akan banyak mendapatkan tawaran bis, travel atau jasa pengangkat barang. Dan biasanya mereka akan berebut penumpang dan bakal nawarin jadi kalian harus ekstra hati-hati ya.
Cerita 2: Ada mas-mas sama istrinya yang ketinggalan bis, jadi harus nunggu bis jam 02.30 pagi. Kasian tapi untung ku temani cerita, eh dia malah kasih minuman. alhamdulillah
Cerita 3: Bapak dan anak mau pergi Ke Depok daerah stasiun UI, kita ngobrol banyak mengenai anaknya yang baru pertama kali merantau mau cari kerja. Semoga sukses. Sambil ngobrol saya di kasih jambu bol Jamaika
Cerita 4: Anak kecil 2 orang kakak beradik yang cantik-cantik, tentu saja ada papahnya yang gagah perkasa. Mereka mau ke Bogor. sempet ngobrol dengan mereka yang asik, bukan karena saya dikasih 2 nasi bungkus lengkap dengan lauknya, tapi karena " saya duluan ya dek, semoga sukses bikin konten Blogger nya" Bapak itu pergi, saya senyum, yang lain tidak tahu
Daerah Lampung Timur ada wisata yang harus kamu kunjungi, yaitu Way Kambas tempat dimana para gajah berada. Ada Danau Ranau dan Gunung Sugih di Lampung Barat. Tengok di Pesisir Barat ada Konsevasi Penyu Ngambur.
Karena saya berada di Lampung selatan, ada menara siger yang dari kejauhan kita bisa melihat pelabuhan, juga anak Gunung Krakatau.
Lalu berapa jumlah dollar yang harus saya keluarkan untuk sampai ke Lampung ?
NOTES: Rincian biaya ini sudah Pulang Pergi (PP)
😅 Stasiun Pondok Cina - Stasiun Rangkasbitung PP ( Rp. 22.000)*
😍 Stasiun Rangkasbitung - Stasiun Merak PP ( Rp. 6000)
😎 Pelabuhan Merak - Pelabuhan Bakaheuni PP (Rp. 30.000)
Itu adalah harga normal, aslinya saya tidak mengeluarkan uang segitu karena naik ojek ke menara siger itu PP seharusnya Rp. 20.000 tapi karena mas nya baik jadi aja gratis. Gak sampai disitu saya juga diantar sampai ke Dermaga kapal tanpa tiket. Iya, jadi saya cuma bayar tiket dari Pelabuhan Merak- Pelabuhan Bakaheuni saja sementara pulangnya gratis. Hehe
*Harga tempat stasiun awal akan berubah ya harganya, tergantung dari mana kalian memulai kalo dia sudah nyaman jangan lah kau tinggal. Eh
*Belum termasuk Biaya wisata : Menara siger, Pulau Kecil, Makan dll
Orang baik memang bukan hanya di Lampung, Tuhan pasti menyebarkan mereka dengan rata di bumi ini. Tapi setidaknya Lampung merubah pikiran saya yang katanya Lampung itu kota Begal. Saya sempat ragu untuk datang kesana sendirian dan alhamdulillah perempuan tulen yang tidak mirip dengan Raisa ini.
Air zamzam sudah saya tampung didalam perut sebelum kemudian akan saya keluarkan juga di kamar mandi. Tidak lupa saya melakukan kebiasaan sebelum tidur yaitu menggesek-gesekan kaki ke sprei sebagai ritual pemujaan terhadap tempat tidur.
![]() |
| Ibu Afifah |
![]() |
| sini ku cubit kau |








