Handphone baru saja mati karena kehabisan daya yang sengaja terus menerus dimainkan sedari tadi untuk berselancar di sosial media. Mungkin kalian sengaja klik cerita ini agar tahu apa sih maksud dari judulnya? Kita akan mundur ke masa kecil, masa yang tidak bisa di ulang tapi masih bisa untuk dikenang. ya walau gak ada yang normal sih hampir rata-rata semuanya absurd. mumpung lagi masa karantina juga tapi mundurnya jangan terlalu jauh nanti kebablasan sampe mundur ke zaman Majapahit.
Sedari kecil gue itu sering banget dikasih tahu sama orang tua jika banyak melakukan dosa maka otomatis akan masuk neraka, padahal gue juga belum tau neraka itu seperti apa? apakah seperti rumah? seperti hotel? tapi selain ditakut-takuti mereka juga bilang kalo kita berbuat baik akan masuk surga dan katanya lagi, apapun yang kita inginkan disana akan terkabul. Soal surga dan neraka gur skip dulu ya , selain bukan ahli agama bukan itu juga pembahasannya apalagi pergi kesana untuk mengunjungi, Soalnya belum jadi alumni bumi.
Gue juga khawatir kalo meninggal sedari kecil takut kerandanya di ganti jadi tandu pramuka, udah gitu yang ngangkat jalannya mundur semua. Emang nya aku mayat apaan.
Meskipun kelakuan gue dirindukan neraka, siapa sangka kalo tiba-tiba gue kedatangan ide sangat cemerlang kala itu yang sedang duduk di kursi depan rumah yang sudah berumur 5 tahun, bukan umur kursinya, tapi gue.
Memikirkan gimana caranya agar cepat meninggal di usia sekarang, sehingga beban keluarga berkurang dan masuk surga dengan tenang. Guru ngaji ku pernah bilang kalo kita belum baligh itu berarti kita belum punya dosa, masih suci se suci darah Naila. Ya ampun selain terperanjat, tergiur dan terbelalak dengan semua itu ingin rasanya teriak "Tuhan ambil aku, sekarang"
Ini hanya cerita pribadi sahaja, tidak akan tertulis juga di prasasti kerajaan Sriwijaya
Sehat-sehat untuk kalian semua, agar kita punya tenaga untuk melawan dajjal.
